Saturday, April 16, 2016

Malam

Malam, perawan,
adakah kamu tertawa?
bintang-bintangmu
yang bunting dengan cahaya
     seolah tersenyum kepadaku
     dalam gelita wajahmu

Kayangan,
mengapa aku kau hampiri?
      Aku yang sendirian
aku yang tercari-cari
ertinya kesepian,
           sepi yang manis
           sepi yang ditangisi
           sepi yang sakti

Tuhan, jiwa,
hati ini terlalu sempit
     dalam gelap, dalam lelap
     lapangkanlah. . .
          sinarkanlah. . .

__________________________________
Note: in an effort to keep sleep at bay, at a graveyard hour, sleep drunk.

No comments:

Post a Comment